Basa-basi sesama ibu memang cukup sering terjadi untuk mencairkan suasana dan memberikan kesan ramah dan peduli. Sayangnya, kadang basa-basi justru melukai hati atau menyinggung perasaan. Hal ini sering dialami oleh ibu hamil yang harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan random dari sesama ibu dari lingkungan keluarga dan pertemanan.
Apakah Moms pernah mengalaminya? Beberapa kalimat basa-basi atau ungkapan kepedulian pada ibu hamil sebenarnya tidak pantas untuk diucapkan. Misalnya kalimat yang mengomentari fisik, perkembangan janin, dan kalimat yang seolah menyalahkan sang ibu.
Demi mendukung kesehatan mental sesama ibu, yuk Moms pahami kalimat apa saja yang tidak boleh dikatakan pada ibu hamil.
1. “Wah, besar banget perutnya. Hamil kembar ya? Atau banyak makan? Naik berapa kilo?”

Please ya Moms, hindari kalimat yang mengomentari bentuk fisik. Ukuran perut ibu hamil memang berbeda-beda, meski dengan usia kehamilan yang sama. Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai postur bawaan sang ibu, kelenturan otot inti, pertambahan berat badan dan sebagainya. Kalimat seperti ini membuat sang ibu jadi kurang percaya diri dengan penampilannya.
2. “Berapa bulan? Kok tidak terlihat kalau sedang hamil, apa tidak doyan makan ya?”

Meski tidak mengomentari fisik ibu yang gemuk atau kebiasaan makannya, kalimat seperti ini juga tidak boleh dikatakan pada ibu hamil ya Moms. Baik perut yang besar atau kecil, tetap membuat sang ibu jadi kurang percaya diri. Apalagi jika sampai menyalahkan sang ibu karena tidak doyan makan. Bukankan, setiap kehamilan kondisi yang dialami setiap ibu itu berbeda-beda ya, Moms?
3. “Sepertinya anakmu cowok deh, muka kamu kusam banget, jadi malas perawatan? Bawaan bayi tuh”

Hindari kalimat yang mengomentari penampilan ya Moms. Selain membuat sang ibu jadi tidak percaya diri, komentar seperti ini membuatnya melewati kehamilan dengan sulit. Jika Moms merasa ada yang beda dari penampilan si ibu hamil, maka berusahalah untuk tidak mengomentarinya.
4. “Kok lesu banget, kelihatannya. Jangan malas gerak ya, tidak baik, lo”

Selain kondisi fisik, Moms juga tidak boleh mengomentari kondisi kesehatan ibu hamil. Apalagi jika sampai menyimpulkan kondisi kesehatannya. Jika merasa bahwa sang ibu terlihat lemas, maka tanyakan keadaannya, apakah dia sehat atau ada hal yang tidak nyaman. Jangan menyimpulkan hal-hal yang tidak diketahui.
5. “Wah, hamil lagi, kebobolan ya?”

Selain kalimat yang mengomentari kondisi fisik, kalimat yang mengomentari jarak kelahiran atau keputusan ibu untuk hamil juga tidak boleh diucapkan ya Moms. Sebab, hal ini merupakan ranah privasi yang tidak sopan untuk dikomentari, kecuali sang ibu yang membahas lebih dulu. Kendati demikian, Moms tetap harus bijak dalam menanggapi, jangan sampai membuat sang ibu jadi merasa bahwa kehamilannya adalah kesalahan.
6. “Nikmati dulu masa-masa sekarang, kalau udah lahiran mana bisa begini, begitu”

Kalimat seperti ini jangan sampai dikatakan pada ibu hamil pertama ya Moms. Nasihat untuk menikmati waktu sebelum melahirkan membuat sang ibu mendapat gambaran bahwa setelah melahirkan nanti ia akan kesulitan menikmati waktunya. Jika ingin menasihati tentang hal ini, lebih baik berikan gambaran yang positif.
7. “Amit-amit, jangan sampai kamu seperti si A, dia melahirkan begini, begitu..”

Jangan menceritakan pengalaman melahirkan yang buruk dan bisa membuat sang ibu takut menjalani proses yang akan dilalui. Lebih baik sampaikan kepedualian Moms dengan mendoakan kelancaran persalinan.
8. “Besok kalau lahiran jangan mau caesar ya, lama sembuhnya, apalagi melairkan normal kan kodratnya perempuan”

kalimat seperti ini juga jangan sampai dikatakan pada ibu hamil ya Moms. Perlu diingat bahwa terlepas dari apa pun metode melahirkan yang dijalaninya, setiap perempuan yang hamil dan melahirkan adalah seorang ibu untuk anaknya. Apalagi ada kondisi medis tertentu yang membuat ibu harus melahirkan secara caesar. Kalau pun tidak, setiap perempuan berhak menentukan metode persalinan yang dijalaninya.
Dengan alasan peduli atau sekadar basa-basi, beberapa kalimat di atas tidak boleh dikatakan kepada ibu hamil. Selain membuatnya jadi kurang percaya diri, kalimat-kalimat di atas juga bisa membuat sang ibu jadi takut dan banyak pikiran. Sebagai sesama perempuan dan seorang ibu, yuk kita saling dukung para ibu hamil.